Tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita yang sering
melakukan aktivitas sehari-hari, pasti akan melihat selokan terbentang
panjang di depan setiap rumah. Entah itu rumah yang ada di dalam gang, pinggir jalan raya, maupun di dalam kompleks.
Selokan-selokan tersebut biasanya berisi air yang biasanya bercampur
oleh limbah rumah tangga seperti limbah buangan dari kamar mandi, sisa makanan
dari dapur, dan tempat cuci. Limbah seperti itulah yang kita sebut sebagai Grey Water.
Kebanyakan hampir di semua komplek perumahan di negara ini,
membung Grey Water langsung ke
selokan tanpa diolah terlebih dahulu sebelumnya dan ini tentunya akan
menimbulkan polusi bagi air, udara, maupun tanah. Banyak zat pencemar yang
terkandung di dalam Grey Water ini, antara lain Unsur N (Amonium, Nitrat,
Nitrit, Organik N), Unsur P (Phospat), BOD (Biochemical Oxygen Demand), Zat
Organik Detergen, dll. Zat-zat tercemar itulah yang akan mencemari lingkungan
sekitar.
Lalu bagaimana solusi untuk mengurangi tingkat pencemaran
yang timbul dari Grey Water?
Untuk mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh Grey Water , ada sebuah teknologi
alternatif yang cocok untuk diterapkan untuk mengolah Grey Water yaitu Ecotech Garden. Konsep Ecotech Garden adalah
dengan menggunakan tanaman hias air sebagai senjata utama dalam mengolah air
selokan.
Pada konsep Ecotech Garden akan terjadi mekanisme penyerapan
unsur pencemar (BOD, COD, Detergen, SS) oleh zone akar, dan akan terjadi juga
proses absorbsi (N dan P) yang berguna sebagai pertumbuhan tanaman.
Ilustrasi mekanisme penyerapan zat pencemar bisa dilihat di
gambar berikut.
Tidak hanya untuk mengurangi pencemaran lingkungan, dengan
Ecotech Garden banyak keuntungan yang akan kita dapat, seperti :
1. Menambah estetika lingkungan pemukiman yang nyaman.
2. Mengurangi pencemaran sungai, karena zat-zat pencemar
seperti BOD, Total-N, dan Total-P akan diserap oleh tanaman.
3. Dapat menurunkan bau.
4. Dengan Ecotech Garden biaya operasional akan lebih rendah
karena air kotor akan dialirkan menggunakan gaya gravitas, bukan dengan pompa
ataupun pipa.
5. Pendapatan dari penjualan bibiit bunga akan bertambah,
yaitu sekitar Rp. 219.000/tahun.
6. Air sisa olahan yang tidak terpakai dapat kita gunakan
kembali untuk keperluan lain.
Pada tahun 2005, Ecotech Garden sudah diterapkan di Komplek
Perumahan Bumi Asri Padasuka, Bandung dengan memanfaatkan air selokan terbuka
yang dialirkan ke halaman rumah. Ecotech Garden dibuat dengan model “U” dengan
luas permukaan 2,06 m2, debit 0,07 L/dt.
Jadi tidak perlu membuat konsep yang rumit dan menggunakan
teknologi canggih yang memerlukan biaya mahal untuk mengurangi pencemaran
lingkungan. Dengan konsep sederhana seperti Ecotech Garden ini, kita sudah bisa
mulai mengurangi pencemaran lingkungan yang timbul dari air selokan.
Mari jaga terus lingkungan sekitar kita!