Selasa, 10 Juli 2012

Kaum Minoritas vs Kaum Mayoritas

Beberapa tahun belakangan Saya sangat terusik sekali dengan pemberitaan dan bahkan pengamatan saya sendiri yang menyudutkan kaum minoritas di Indonesia. Entah itu kaum minoritas dari segi suku, agama, dan ras. Warga mayoritas di Indonesia seakan membabi buta terhadap komunitas minoritas di Indonesia.

Mungkin belakangan kasus Ahmadiyah yang menjadi sorotan, dimana mereka menjadi bulan-bulanan warga sekitar mereka yang tidak ingin keberadaan jamaah Ahmadiyah di lingkungan mereka. Lalu dihancurkanlah tempat-tempat ibadah Ahmadiyah yang terlihat, mungkin bila ada seorang jamaah Ahmadiyah yang saat itu tidak sengaja melintas, bisa langsung dibunuh saat itu juga.

Dan yang paling parah sampai saat ini ialah kebencian warga pribumi terhadap warga keturunan Thionghoa atau Cina. Entah siapa yang memulai kebencian ini, tapi bagi saya hal itu sangat kampungan dan jauh dari nilai agama.

Saya bingung dengan kebanyakan masyarakat kita, mereka mengaku kalau mereka ahli ibadah, takwa terhadap Tuhan, keimanan mereka tebal, dll. (Saya menulis artikel ini dari sudut pandang seorang Muslim (Agama mayoritas Indonesia)) dimana banyak sekali yang membenci kaum minoritas khususnya Kristen dan Cina.

Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, pemeluk agama Islam di Indonesia nampaknya terlalu benci terhadap Kristen dan Cina. Setiap melihat seorang Kristen langsung ditembak Kafir, setiap bertemu Cina selalu dikatakan brengsek, penuh-penuhin Indonesia, dll. Sampah sekali pemikiran seperti itu !!

Apa sih penyebab dangkalnya pemikiran seperti itu ? Kalau kita mengaku taat beragama pasti tahu kalau agama mengaharamkan kebencian dan permusuhan terhadap manusia, baik itu yang berbeda agama, suku, atau ras. Apa salah mereka para kaum minoritas ? Apakah sudah lupa terhadap slogan Bhinneka Tunggal Ika ?

Negara ini tidak dibangun oleh satu agama, negara ini tidak dibangun oleh satu suku bangsa. Negara ini dibangun oleh Islam,Kristen, Protestan, Buddha, Hindu, Pribumi, Cina, Arab, Jawa, Sunda, Aceh, Maluku, Batak, dll. Kemana rasa persatuan yang dikenalkan oleh para pejuang kita dahulu ? Kemana ?

Kalau benci dengan minoritas, posisikanlah Anda sebagai seorang minoritas yang berada di tengah-tengah mayoritas. Bila kita Muslim, posisikanlah kita sedang berada di Roma, dimana kita akan susah untuk Sholat, puasa, atau mencari makanan halal. Apakah enak menjadi minoritas ? Pasti kita akan senang bukan kalau mendapat bantuan dari seseorang dari kaum mayoritas ?  Berpikirlah seperti itu.

Kembali ke urusan Cina. Warga keturunan Cina yang ada di Indonesia bagi saya bukanlah warga asing. Mereka lahir di Indonesia dan mereka besar di Indonesia. Bagi saya semua yang lahir di Indonesia adalah WARGA NEGARA INDONESIA. Apakah karena bentuk sipit mata mereka lantas kita jadi benci ? Apa kita lupa nenek moyang Indonesia ini sebetulnya dari Yunnan, China ?

Saya mengambil kesimpulan kalau pribumi yang benci dengan Cina dan Kristen di Indonesia, karena mereka merasa derajatnya dibawah dua kaum minoritas itu. Rata-rata yang sukses di Indonesia adalah orang-orang keturunan Cina dan Kristen, lantas mereka pribumi Muslim merasa kalah, lantas langsung mengobarkan kebencian terhadap kaum minoritas tersebut.

Dewasalah wahai penghuni negara Indonesia, bila benci terhadap individu, bencilah terhadap individu tersebut jangan lalu menyamaratakan kebencian terhadap semuanya. Bila benci dengan individu yang berkulit kuning, bencilah ke individu itu jangan ikut membenci Cina-Cina yang lain, atau Kristen-Kristen yang lain.

Tegakkan Kembali Bhinneka Tunggal Ika ! Tegakkan Kembali Pancasila ! Indonesia milik semua yang lahir disini. Jangan ada lagi jarak antara Minoritas dan Mayoritas, warna kulit boleh berbeda-beda tapi tetaplah satu warna di mata Tuhan.

2 comments:

  1. orang cina seringnya ngaku kaum minoritas

    BalasHapus
  2. cina kok dibilang minoritas
    dasar babi

    BalasHapus