Kaum Minoritas vs Kaum Mayoritas

Menyikapi betapa tidak adilnya perlakukan terhadap kaum minoritas yang dilakukan oleh kaum mayoritas.

Catatan Prestasi yang Diraih Joko Widodo

beragam prestasi Jokowi mulai dari saat menjabat Walikota Solo sampai sekarang menjadi Gubernur DKI Jakarta yang sudah dirangkum oleh salah satu simpatisan Jokowi.

Ecotech Garden, Teknologi Alternatif Pengolahan Grey Water

Ecotech Garden, sebuah teknologi alternatif yang cocok untuk diterapkan untuk mengolah Grey Water.

Selasa, 08 Oktober 2013

Ecotech Garden, Teknologi Alternatif Pengolahan Grey Water


Tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita yang sering melakukan aktivitas sehari-hari, pasti akan melihat selokan terbentang panjang di depan setiap rumah. Entah itu rumah yang ada di dalam gang, pinggir jalan raya, maupun di dalam kompleks. 

Selokan-selokan tersebut biasanya berisi air yang biasanya bercampur oleh limbah rumah tangga seperti limbah buangan dari kamar mandi, sisa makanan dari dapur, dan tempat cuci. Limbah seperti itulah yang kita sebut sebagai Grey Water.

Kebanyakan hampir di semua komplek perumahan di negara ini, membung Grey Water langsung ke selokan tanpa diolah terlebih dahulu sebelumnya dan ini tentunya akan menimbulkan polusi bagi air, udara, maupun tanah. Banyak zat pencemar yang terkandung di dalam Grey Water ini, antara lain Unsur N (Amonium, Nitrat, Nitrit, Organik N), Unsur P (Phospat), BOD (Biochemical Oxygen Demand), Zat Organik Detergen, dll. Zat-zat tercemar itulah yang akan mencemari lingkungan sekitar.         

Lalu bagaimana solusi untuk mengurangi tingkat pencemaran yang timbul dari Grey Water?

Untuk mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh Grey Water , ada sebuah teknologi alternatif yang cocok untuk diterapkan untuk mengolah Grey Water yaitu Ecotech Garden. Konsep Ecotech Garden adalah dengan menggunakan tanaman hias air sebagai senjata utama dalam mengolah air selokan.

Pada konsep Ecotech Garden akan terjadi mekanisme penyerapan unsur pencemar (BOD, COD, Detergen, SS) oleh zone akar, dan akan terjadi juga proses absorbsi (N dan P) yang berguna sebagai pertumbuhan tanaman.

Ilustrasi mekanisme penyerapan zat pencemar bisa dilihat di gambar berikut.



Tidak hanya untuk mengurangi pencemaran lingkungan, dengan Ecotech Garden banyak keuntungan yang akan kita dapat, seperti :

1. Menambah estetika lingkungan pemukiman yang nyaman.

2. Mengurangi pencemaran sungai, karena zat-zat pencemar seperti BOD, Total-N, dan Total-P akan diserap oleh tanaman.

3. Dapat menurunkan bau.

4. Dengan Ecotech Garden biaya operasional akan lebih rendah karena air kotor akan dialirkan menggunakan gaya gravitas, bukan dengan pompa ataupun pipa.

5. Pendapatan dari penjualan bibiit bunga akan bertambah, yaitu sekitar Rp. 219.000/tahun.

6. Air sisa olahan yang tidak terpakai dapat kita gunakan kembali untuk keperluan lain.

Pada tahun 2005, Ecotech Garden sudah diterapkan di Komplek Perumahan Bumi Asri Padasuka, Bandung dengan memanfaatkan air selokan terbuka yang dialirkan ke halaman rumah. Ecotech Garden dibuat dengan model “U” dengan luas permukaan 2,06 m2, debit 0,07 L/dt.

Jadi tidak perlu membuat konsep yang rumit dan menggunakan teknologi canggih yang memerlukan biaya mahal untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Dengan konsep sederhana seperti Ecotech Garden ini, kita sudah bisa mulai mengurangi pencemaran lingkungan yang timbul dari air selokan.

Mari jaga terus lingkungan sekitar kita! 

Rabu, 28 Agustus 2013

Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak

Blog Competition GoodDay


Di kantor lagi nggak ada kerjaan dan kebetulan suntuk banget , biasanya gue selalu browsing-an. Kerja nggak kerja yah memang gue harus selalu browsing buat cari bahan inspirasi, jadi nggak masalah kan hehe..

Lagi Googling, nggak sengaja ngeliat text yang isinya tentang ajakan kompetisi menulis blog "Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak". Walaupun hobi gue menulis, Sebetulnya gue paling males ikut-ikutan lomba menulis dengan tema apapun. Tapi berhubung tema yang satu ini udah nggak asing buat gue, jadi apa salahnya ikutan.

Yap.. pas tahu temanya tentang Good Day, gue udah nggak pikir panjang lagi untuk ikutan. Kenapa sih kali ini gue ikutan? Yah iyalah secara tiap hari gue bawa sebungkus Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak buat diminum kalo ngantuk. Seorang yang bijak pernah berkata, kalo lo membuat karya yang udah lo kuasai dan sehati tentang objek tersebut, maka pesan dari karya lo akan mudah tersampaikan ke orang lain.

Nah berhubung Good Day selalu gue bawa tiap hari ke kantor, apa salahnya donk kalo gue bikin sebuah karya tentang si “kopi” yang selalu menemani aktivitas gue? Dari wangi aja gue sampe hafal mana kopi Good Day dan mana kopi yang lain, berarti udah sehati kan gue sama si objek? Uhuuk..

Yah itulah alasan kenapa gue ikutan kompetisi menulis blog “Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak”. Selain alasan ikutan lomba, gue pikir nulis tentang Good Day emang seru kok. Seseru apa sih kira-kira pengalaman gue sama Good Day? Yuk ah dilanjut bacanya.

Pada awalnya gue termasuk orang yang jarang banget minum kopi. Gue anggap kopi itu minuman bapak-bapak dan nggak bagus untuk diminum anak muda, jadi kopi bukanlah minuman yang wajib diseruput tiap hari menurut gue.




Tapi semua pikiran gue tentang hal itu langsung terbantahkan di suatu waktu saat nyokap gue beli sekotak Good Day Cappuccino dengan warna hijaunya yang seolah-olah menghipnotis mata gue untuk ngebuka kotak itu. Taraaa.. tanpa izin ke nyokap, gue colong deh sebungkus Good Day Cappuccino buat gue seruput.

Yang paling bikin gue tertarik sama Good Day Cappucino sebetulnya ada di bungkusan kecil Choco Granule. Untuk gue yang awam di dunia perkopian, gue jadi penasaran sama bungkusan kecil itu dan gimana rasanya nanti kalo sudah dicampur sama Cappucino-nya. Dan ternyata rasanya ueenaaakkk pake banget! Dalam hati kecil gue bilang dengan lantang, “Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak”!! Saat itu juga gue kepikiran untuk nyobain semua kopi Good Day lainnya.



Produk Good Day lain yang langsung gue coba setelah Good Day Cappucino adalah Good Day Mocacinno. Gue termasuk orang yang suka nongkrong -nongkrong yang positif tapi yah- di sebuah tempat untuk ngobrol bareng teman-teman atau untuk sekedar cari inspirasi. Udah tau donk yah kalo taman-taman di Jakarta itu selain banyak orang pacaran juga banyak abang-abang yang jualan kopi naik sepeda?Hehe..

Nah si Abang tukang kopi itu nyamperin gue yang lagi duduk santai, walau gue sendiri nggak manggil doi. Pas Si Abang tukang kopi mau nge-rem, sekilas gue liat di hidung sepeda Si Abang tukang kopi, kopi Good Day Mocacinno berjejer dengan indahnya di hidung sepeda. Di dalam hati kecil, gue bilang “pas banget ini!”.  Sebelumnya gue emang udah niat pengen nyobain produk Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak yang lain. Langsung gue bilang ke Si Abang, “Satu Good Day Mocacinno, Bang!”

Bukan lebay lho yah kalo gue bilang kalimat “Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak” itu memang benar adanya. Karena tiap hari gue selalu kantongin sebungkus Good day ke kantor, jadi gue hafal persis perbedaan sebelum dan setelah minum Good Day. Good Day ini cocok banget untuk diminum sama tipe orang yang moody-an kaya gue. Kalo mood gue lagi jelek atau lagi ngantuk berat, terus minum Good Day, otak dan badan gue jadi kaya habis di-refresh. Mood membaik, mata pun jadi melek lagi.


Oia satu lagi, belom lama ini gue nyobain Coffee Freeze, apa lagi kalo bukan salah satu produk Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak. Saat itu gue lagi nggak bawa kendaraan buat jalan-jalan keluar, Kopaja jadi pilihan gue waktu itu. Dan panasnya pada saat itu luar biasa, mana gue lagi pake baju hitam kan, makin kerasa aja panasnya ckck..

Seperti biasa kalo lagi senggang,  gue pasti keluar untuk nongkrong di sebuah taman sebatas untuk refresh otak. Dan seperti yang sudah-sudah, lo semua pasti tau kan kalo gue disamperin sama siapa kalo lagi bengong di taman? Yah siapa lagi kalo bukan Si Abang tukang jualan kopi. Kayaknya ada dimana-mana yah yang jualan kopi pake sepeda hehe..

Dan gue sih nggak pernah terganggu sama yang jualan kaya gitu, namanya juga usaha mereka cari uang. Nah, Si Abang turun dari sepedanya, mata gue langsung cari minuman apa yang pas buat panas-panas gini. Jrengg..Jrengg taunya ada penampakan kopi biru bernama Good Day Coffee Freeze yang langsung menghipnotis mata gue untuk segera milih itu kopi. Karena covernya ada gambar Es, gue yakin ini paling cocok buat diminum pas cuaca panas. Dan ternyata? Nggak salah pilihan gue, langsung seger badan gue minum Good Day Coffee Freeze. Produk Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak yang satu ini top abis deh, jadi favorit gue sampai sekarang!

Yah begitulah pengalaman gue bareng Good Day. Harus diakui belum semua produk Produk Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak gue cobain. Karena gue milih rasa kan untuk diminum secara rutin yang cocok dengan aktivitas gue. Dan kebetulan ketiga produk itu yang jadi favorit gue sampai saat ini.

Jadi untuk para pembaca, jangan ragu buat milih Kopi Instan & Cappuccino Good Day, Kopi Gaul Paling Enak sebagai teman beraktivitas sehari-hari. Trust me, dijamin bikin selalu ceria setiap saat! Hope you always have a Good Day, All! See you.


Senin, 05 Agustus 2013

Mudik, Ajang Silaturahmi atau Adu Gengsi?

Mudik menjadi salah satu budaya yang paling tidak terpisahkan pada saat bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri. Seolah menjadi ritual wajib, kurang pas rasanya jika harus berlebaran di luar kampung halaman tanpa bersama orang tua dan keluarga besar.

Macet menjadi hal biasa saat musim mudik.

Menurut Wikipedia, Mudik berarti kegiatan perantau/pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Sang pelaku mudik atau bisa dibilang pemudik biasanya bekerja di kota yang jaraknya jauh dari kampung halaman, dan Idul Fitri mereka jadikan sebuah momen tepat untuk berkumpul kembali bersama keluarga besar. 

Lalu apa yang membuat 'ritual' mudik menjadi aktivitas wajib para perantau? Apakah untuk pulang ke kampung halaman harus setahun sekali dan pada saat Idul Fitri? Mungkin pola pikir seperti ini yang sudah tertanam kokoh di otak warga Indonesia, sehingga sampai kiamat pun sepertinya aktivitas mudik akan terus dilakukan.

Saya yang juga bisa dikatakan sebagai pemudik, sering berpikir kenapa dan haruskah melakukan mudik? Setiap tahun harus bermacet-macetan, menghabiskan uang dan tenaga untuk sampai ke kampung halaman tapi tidak pernah ada yang kapok akan aktivitas ini. Lalu sesampainya di kampung halaman, apa yang akan kita lakukan selain tentunya bercengkrama bersama keluarga?

Dari pengamatan saya, setiap orang yang mudik pasti akan membawa keluarga lengkap , kendaraan terbaik, aksesoris tubuh lengkap, baju-baju bagus dan 'gadget' terbaru kalau mereka penggila gadget. Pertanyaan yang muncul dari saya. kenapa sih mau silaturahmi saja harus membawa sesuatu yang sebetulnya tidak perlu untuk dibawa dan diperlihatkan?

Sebagai pribadi yang tidak suka muluk-muluk dalam beraktivitas, hal itu membuat saya geleng-geleng kepala. Setahun penuh merantau, mereka mengumpulkan harta untuk nanti dipamerkan di kampung halaman agar dianggap sebagai orang yang sukses dan berhasil selama berada di kota rantauan? Tidak ada yang salah dengan alasan tersebut memang, tapi pola pikir seperti itu yang bisa jadi berbahaya bagi beberapa kalangan.

Kalau pola pikir orang-orang bahwa mudik harus membawa harta dan benda untuk dipamerkan, bagaimana jika selama diperantauan kita merupakan seseorang yang gagal? Gagal untuk menjadi orang sukses, gagal mempunyai pekerjaan layak, gagal mempunyai keluarga yang sakinah, dan beragam kegagalan-kegagalan lainnya? Pola pikir salah tersebut yang bisa jadi berbahaya bagi beberapa kalangan.

Kalau patokan syarat mudik harus membawa dan memamerkan harta, bagi Si Gagal tentunya selama setahun mereka akan melakukan segala macam cara agar mereka bisa mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Hal yang lumrah kalau mereka melakukan segala cara dengan aktivitas positif, bagaimana kalau aktivitas negatif mereka lakukan demi tabungan buat mudik nanti?

Seratus orang berpikiran untuk melakukan hal negatif , tingakat kenyamanan dan angka krimimalitas di sebuah kota akan sangat mengancam. akan banyak orang mengalami kecopetan, perampokan, pembunuhan, perkosaan jika pola pikir seperti ini terus tertanam di kepala masyarakat Indonesia.

Saya sebagai pelaku mudik menghimbau, jangan jadikan mudik sebagai momen untuk adu gengsi, adu gaya, dan adu harta sesama keluarga di kampung halaman. Biarkanlah mudik dijadikan sebagai momen untuk bersilaturahmi, bermaaf-maafan , dan menyegarkan kembali isi otak yang penat selama hidup di kota.

Sekian dan Minal Aidin Wal Faidzin.

Senin, 24 Juni 2013

Mahadewi Ganti Nama (Lagi)?


Beberapa hari yang lalu gue lagi buka Twitter dan kebetulan akun @RepCinMan post tentang personil Dewi-Dewi yang baru. Beberapa saat sempat biasa aja, tapi kemudian gue langsung terenyak kaget.. What! 'Dewi-Dewi'? Apakah admin twitter itu lupa atau memang sengaja menulis Dewi-Dewi untuk menggantikan kata Mahadewi.

Setelah ditelisik, memang sepertinya kali ini nama Mahadewi akan kembali ke nama awal yaitu Dewi-Dewi. Memang harus diakui menurut gue pribadi, penggunaan nama Dewi-Dewi lebih menjual daripada Mahadewi. Dari segi Feng Shui nama Mahadewi kurang greget sepertinya hehe..

Oke ngebahas perubahan nama dari Mahadewi ke Dewi-Dewi cukup segitu aja. Gue bikin artikel ini untuk bahas apa sih kira-kira alasan si Ahmad Dhani mengembalikan nama Mahadewi menjadi Dewi-Dewi lagi? Gue kira ini bisa jadi sebuah kode dari sang Maestro. Kode apa tuh? Yuk kita bahas.

Nama Mahadewi bisa jadi dikembalikan ke Dewi-Dewi karena personil mereka akan kembali bertiga. Seperti yang kita ketahui Dewi-Dewi awal terbentuk mempunyai 3 personil, sebelum akhirnya Ina mengundurkan diri dari Dewi-Dewi.

Karena personil Dewi-Dewi tinggal berdua, mungkin Dhani ingin membuang image Dewi-Dewi yang terkenal  dengan tiga orang personil dan menggantinya menjadi Mahadewi pada awal 2009.

Tidak lama setelah Mahadewi eksis di belantikan musik Indonesia, Dhani membuat band baru setelah TRIAD yang bernama Mahadewa. Adakah korelasi antara lahirnya Mahadewa dengan Mahadewi yang terlebih dahulu berkibar? Bisa jadi.

Bila ditarik jauh ke belakang, nama Dewi-Dewi diambil oleh Dhani dari kata Dewa yang tentunya band-nya Ahmad Dhani yang terlebih dahulu eksis dan merajai musik Indonesia. Berarti selalu ada korelasi antara Dewi-Dewi (Mahadewi) dengan Dewa (Mahadewa) kan?

Lantas apa kode yang gue maksud disini?

Nah di atas sudah gue ringkas analogi korelasi antara Dewi-Dewi (Mahadewi) dengan Dewa dan Mahadewa. Dan sebentar lagi Dewi-Dewi akan kembali hadir mewarnai permusikan tanah air dengan dua personil baru untuk menemani Puri.

Kalau diringkas dari analogi gue diatas, seperti ini jadinya. Dan inilah jawaban dari kode yang gue maksud.

Dewa 19 --> Dewi-Dewi --> Mahadewi --> Mahadewa.

Kalau kita balik 'flow'-nya?

Mahadewa --> Mahadewi --> Dewi-Dewi --> Dewa 19

Yap itulah kode yang gue maksud. Apakah dengan kembalinya Dewi-Dewi bertanda akan segera kembalinya Dewa 19 di belantikan musik Indonesia dengan personil lengkap? Gue sebagai Baladewa selalu menanti-nanti momen ini.

Semoga gak bingung yah baca blog gue yang ini, maklum tiba-tiba mood gue nulis hilang di tengah jalan gara-gara koneksi internet mati, flownya jadi hilang.

Oia ini gue bantu promo event untuk tanggal 28 Juni 2013. Gambar diambil dari twitter @RepCinMan


Selasa, 18 Juni 2013

Jalan Raya dan Trotoar di Jakarta Yang Penuh Ironi


Dua minggu belakangan di otak saya selalu ada yang mengganjal dan bikin gregetan. Tentang apakah? ada yang mengganjal tentang hak pemakai jalan, baik untuk pejalan kaki dan juga kendaraan bermotor. 

Sepertinya ini salah satu PR berat buat Pak Jokowi dan Ahok setelah banjir. Bagaimanapun pengguna trotoar dan jalan raya adalah bagian dari Ibu Kota juga yang harus diperhatikan keselamatan dan kenyamanannya. 

Kata siapa pengguna jalan raya di Jakarta 'merdeka'? Kalau 'merdeka' , kenapa jumlah kecelakaan masih saja tinggi? Apalagi pemakai motor, berapa jumlah kecelakaan yang diakibatkan oleh lubang menganga di jalanan? 'Merdeka' disini saya analogikan dengan kenyamanan berkendara.

Oke saya mulai dari pemakai kendaraan bermotor dulu yah.. Dua minggu belakangan setiap berangkat dan pulang kerja saya selalu geregetan melihat kondisi jalan raya di sepanjang jalan Sudirman. Sejak adanya  gorong-gorong, Jalan Sudirman terlihat sangat kumuh dan berantakan! Pembuatan gorong-gorong yang asal, membuat saya selalu emosi kalau lewat situ.

Penempatan antara lubang gorong-gorong satu dengan lubang yang lainnya sama sekali tidak presisi, bahkan terlihat Zig-Zag. Apa enak dipandang? Tidak! Menjijikan? Iya!

Kedua, tiap lubang gorong-gorong sangat membahayakan pengguna jalan. Ada cekungan ke dalam yang bisa membuat ban 'slip'. Masalah ini sudah diangkat seminggu setelah gorong-gorong Sudirman selesai dibuat. Dan walau sekarang sudah ditambal, hal itu tidak menjamin membuat aman pengguna jalan raya. Tambalannya banyak yang pecah dan lagi-lagi karena dibuat asal-asalan.

Semoga di era Jokowi-Ahok ini, bisa disegerakan solusi untuk memperindah kembali jalanan sepanjang Sudirman ini.

Nah sekarang kita masuk ke ranah pejalan kaki. Tempat pejalan kaki pasti sudah pada tahu donk? Yah Trotoar. Sepertinya sudah bukan jadi pertanyaan lagi, kenapa sih trotoar di Jakarta kurang nyaman untuk pejalan kaki?

Beberapa hari yang lalu saya melihat seorang Bule yang sedang berjalan di trotoar depan Shangrila. Kondisi saat itu sehabis hujan, jalan raya becek dan ada beberapa titik genangan. Lalu kondisi di trotoar? Saya yang sedang ada di motor melihat kondisi trotoar, langsung geleng-geleng kepala. Sepanjang trotoar ditutupi oleh tanah merah yang tebal dan becek!

Tidak lama berselang, ada seorang bule dengan susah payah berjalan di trotoar tersebut. Kondisi sepatunya sudah kotor oleh tanah merah. Saya lihat raut muka si bule, mukanya setengah kesal. Betapa malunya saya saat itu. Ibu kota yang harusnya menjadi tolak ukur industri pariwisata Indonesia, tahunya sangat bobrok dibanding daerah-daerah lain di Indonesia.

Menyangkut trotoar, tidak bisa dipungkiri kalau hak pejalan kaki sudah hampir lenyap di Jakarta ini. Trotoar sekarang banyak dipakai oleh pedagang untuk berjualan, pengendara mobil atau motor untuk lahan parkir, dan bahkan trotoar sekarang juga jadi lalu lalang jalan motor lhoo.. Lalu dimana pejalan kaki harus berjalan? Yah di pinggir jalan raya, mengadu nyali berjalan kaki sambil berharap-harap cemas agar tidak ada mobil atau motor yang menyerempet si pejalan kaki.

Sudah waktunya kita sebagai penduduk Ibu Kota pada khususnya, peduli akan nasib fasilitas umum di kota ini. Kalau jalan raya dan trotoar saja tidak memberikan penggunanya rasa nyaman, lalu kita harus beraktivitas bagaimana?




Rabu, 12 Juni 2013

Masterpiece of The Month (Jeremy Teti Nyanyi!)

Entah setuju atau nggak sama gue, buat gue ini adalah karya terbaik di bulan ini. Semoga makin banyak pemuda kreatif di Indonesia!

Cekidot...


Senin, 21 Januari 2013

5 Tokoh Idola Saya Sepanjang Masa


Bagi sebagian besar teman-teman atau keluarga saya mungkin sudah tahu siapa tokoh populer di Indonesia maupun Internasional yang sangat sering saya sebut. Kenapa sering disebut? Karena setiap saya berargumen menanggapi sesuatu, tidak jarang saya menyebut nama mereka untuk mengambi salah satu atau salah dua hasil pemikiran tokoh-tokoh idola saya tersebut.  Kelima tokoh idola saya ini banyak mempengaruhi kehidupan pribadi saya.

Lalu siapakah tokoh-tokoh idola saya tersebut?

1. Abraham Lincoln 


Abraham Lincoln adalah sosok yang saya kagumi karena keteguhannya menegakkan demokrasi di Amerika Serikat. Yang sangat dikenal dari Presiden Amerika Serikat ke-16 ini adalah betapa beliau sangat ingin memerdekakan seluruh kaum negro dari perbudakan.  Perdebatan sengit selama bertahun-tahun dengan Stephane A. Douglas mengenai perbudakan di Amerika Serikat lah yang membuat saya mengidolakan sosok Lincoln ini. 

Sampai saat ini Abraham Lincoln menjadi ikon nasionalisme, kebebasan, kesetaraan hak asasi manusia, dan  demokrasi di negeri Paman Sam. 

2. Soekarno


Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, kalau Presiden pertama RI, Soekarno sangat wajib diidolakan oleh seluruh rakyat Indonesia hingga kiamat nanti. Entah kalau tidak ada sosok Soekarno pada zaman kolonialisme akan jadi seperti apa republik ini. Cita-cita utama Soekarno adalah mengusir jauh-jauh para penjajah dari bumi nusantara. Saking kuatnya cita-cita tersebut, Belanda merasa Soekarno menjadi ancaman yang berbahaya bagi mereka sehingga Soekarno beberapa dibuang dan dikucilkan dari khalayak ramai.

Pasca kemerdekaan, Soekarno ingin mengangkat nama dan derajat Indonesia setinggi-tingginya di mata Internasional. Negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Uni Sovyet bahkan bisa bertekuk lutut bila berhadapan dengan Soekarno. Bahkan Indonesia berani keluar dari PBB karena kekuatan prinsip Soekarno yang ingin menjadikan Indonesia sebagai macan Asia dan Dunia. 

Prinsip dan tekad kuat yang dimiliki Soekarno banyak saya adaptasikan dalam hidup saya. 


3. Soeharto


Soeharto adalah salah satu tokoh kontroversial yang ada di Indonesia. Tragedi berdarah PKI yang membuat Soeharto dibenci banyak orang. Banyak yang berpendapat kalau gerakan PKI membunuh jendral-jendral adalah hasil kongkalikong Soeharto dengan PKI. Surat Perintah Sebelas Maret (supersemar) yang Soekarno berikan ke Soeharto dianggap banyak orang disalahgunakan oleh Soeharto dan berujung ke pengkudetaan jabatan Presiden yang dipegang Soekarno.

Tapi bukan hal-hal kontroversial beliau yang membuat saya mengidolakan Soeharto. Lagi-lagi karena prinsip kuat yang dimiliki oleh Soeharto untuk membangun Indonesia menjadi negara yang besar dan maju. Berkat tangan beliau, Indonesia menjadi negara yang stabil di bidang infrastruktur dan ekonomi. Alhasil pada beberapa periode Orde Baru, nama Indonesia menjadi salah satu negara yang dihormati di mata dunia. 

4. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)


Yah, sosok ini adalah tokoh saya kagumi semenjak masih duduk di bangku SMA. Gus Dur sangat saya idolakan sampai sekarang karena keberaniannya menegakkan kesetaraan hidup antara kaum mayoritas dengan minoritas. Gus Dur sangat jengah melihat kesombongan para kaum mayoritas yang selalu menindas kaum minoritas, baik dari segmen agama maupun etnis. 

Banyak buah pemikirannya yang tidak semua orang bisa memahaminya. Bahkan bagi kalangan yang tidak paham akan pemikiran-pemikirannya, selalu menyebut Gus Dur adalah penyebar kesesatan. Tapi bukan Gus Dur namanya kalau tidak cuek dengan omongan para pembencinya. 

Perjuangannya untuk melindungi kaum minoritas yang hidup di Indonesia perlu diacungi empat jempol. 

5. Dhani Ahmad 


Dhani Ahmad Prasetyo pentolan Dewa 19 yang selalu melahirkan hits-hits terbaik di Industri musik Indonesia. Karena saya seorang Baladewa, dan semua Baladewa pasti akan mengidolakan sosok Ahmad Dhani ini. Kejeniusannya dalam berkarya tidak perlu diragukan lagi. Sentuhan unik dalam setiap lagu ciptaannya yang membuat musik tersebut enak didengar dan menjadi sangat berkualitas. 

Disamping kejeniusannya dalam bermusik, prinsip kuat yang ada di dalam jiwa Ahmad Dhani perlu diteladani oleh para anak muda. Prinsip untuk mencapai cita-cita dan keinginannya tidak akan pernah dia khianati dan tinggalkan sebelum keinginannya tercapai. 

Apa jadinya kalau Dhani menyerah di tengah jalan saat dia harus keliling Jakarta mempromosikan demo lagu Dewa 19 ke label-label rekaman dan di label kesekian dia menyerah. Mungkin nama Dewa 19 tidak akan pernah terdengar sampai sekarang dan bahkan menjadi band legendaris Indonesia sepanjang masa. Karena prinsipnya yang terlalu kuat itulah mungkin Dhani dianggap sebagai pribadi yang arogan. Walaupun kenyataannya tidak semua perkiraan orang-orang benar adanya.